Bank Indonesia Mengeluarkan Kartu Yang dapat Difungsikan Diseluruh Perbankan
Bank Indonesia Mengeluarkan Kartu Yang dapat Difungsikan Diseluruh Perbankan.
Pembayaran non tunai kini lebih
efektif dan efisien. Bank Indonesia (BI) mengeluarkan satu kartu yang
dapat difungsikan di seluruh perbankan. Kartu yang diberi nama Gerbang
Pembayaran Nasional (GPN) tersebut disosialisasikan di car free day
Jalan Slamet Riyadi, Minggu (19/8).
“Misalnya saat kita melakukan transaksi belanja, ketika akan membayar
dengan kartu debit harus menggunakan mesin EDC (electronik data
capture) tertentu. Sehingga perlu banyak EDC yang menyebabkan perbankan
harus menyediakan dana operasional lebih besar,” tuturnya.
Alasan utama BI diluncurkan kartu berlogo GPN tersebut karena selama
ini terjadi interkoneksi dan interprobabilitas dalam transaksi non
tunai. Sehingga alat pembayaran yang ada tidak terhubung satu dengan
yang lainnya.
Saat ini BI tengah melakukan sosialisasi kepada seluruh perbankan dan masyarakat secara luas.
Setelah itu pengguna jasa perbankan dipersilakan mengganti kartu dengan kartu baru berlogo GPN. Untuk masa penggantian kartu dilaksanakan secara masif oleh BI sepekan ini. BI memberikan 3.000 kartu debit yang akan disalurkan pada semua bank.
“Namun kartu debit ini nantinya tidak bisa digunakan di luar negeri. Karena belum ada kerja sama dengan lembaga keuangan luar negeri yang membuat kartu ini bisa digunakan di luar Indonesia. Sehingga jika nasabah bertransaksi di luar negeri masih harus menggunakan kartu yang berlambang visa dan master,” tuturnya Bandoe.
Bakti menambahkan, pengelolaan EDC berbasis debit akan dilakukan melalui sistem yang ada di dalam negeri dan berstandar internasional. Mengingat selama ini untuk pengelolaan EDC masih menggunakan visa dan master yang dikelola Amerika Serikat.
“Seharusnya biaya ini tidak boleh dikenakan ke nasabah. Sebab biaya akan dibebankan ke merchant dengan istilah MDR (merchant discount rate) sebesar 1 persen. Dengan adanya GPN, pengawasan dan penertibannya akan lebih mudah,”Pungkanya.
Sementara itu Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah
dan Layanan Administrasi (SPPURLA) BI Surakarta Bakti Artanta
mengatakan, keuntungan menggunakan program GPN ini adalah tidak adanya
biaya tambahan yang dibebankan kepada nasabah. Selama ini dalam setiap
transaksi, nasabah terkena biaya 1,6 – 2,2 persen.Setelah itu pengguna jasa perbankan dipersilakan mengganti kartu dengan kartu baru berlogo GPN. Untuk masa penggantian kartu dilaksanakan secara masif oleh BI sepekan ini. BI memberikan 3.000 kartu debit yang akan disalurkan pada semua bank.
“Namun kartu debit ini nantinya tidak bisa digunakan di luar negeri. Karena belum ada kerja sama dengan lembaga keuangan luar negeri yang membuat kartu ini bisa digunakan di luar Indonesia. Sehingga jika nasabah bertransaksi di luar negeri masih harus menggunakan kartu yang berlambang visa dan master,” tuturnya Bandoe.
Bakti menambahkan, pengelolaan EDC berbasis debit akan dilakukan melalui sistem yang ada di dalam negeri dan berstandar internasional. Mengingat selama ini untuk pengelolaan EDC masih menggunakan visa dan master yang dikelola Amerika Serikat.
“Seharusnya biaya ini tidak boleh dikenakan ke nasabah. Sebab biaya akan dibebankan ke merchant dengan istilah MDR (merchant discount rate) sebesar 1 persen. Dengan adanya GPN, pengawasan dan penertibannya akan lebih mudah,”Pungkanya.
Comments
Post a Comment